10 JENIS ULAR YANG PALING BERBAHAYA DAN MEMATIKAN DARI SEGI BISA/RACUNNYA
1.
Ular Fierce
Panjang tubuh taipan pedalaman rata-rata 1.8 meter, walaupun
diketahui spesimen terbesar panjangnya mencapai 2.5 meter. Panjang taring bisa ular ini
antara 3.5 sampai 6.2 mm (lebih pendek dari taring taipan pesisir).
Tubuh ular ini berwarna sawo matang, bervariasi dari warna gelap
hingga zaitun tergantung pada musim. Bagian punggung, sisi badan, dan ekor bisa
memiliki corak yang berbeda antara cokelat atau kelabu, dengan beberapa sisik
memiliki tepian berwarna kehitaman. Sisik-sisik bertepi kehitaman tersebut
berjajar secara diagonal sehingga membentuk corak chevron (V) tidak beraturan
dengan ukuran bervariasi yang miring ke belakang dan ke bawah. Sisik lateral
paling bawah kadangkala memiliki tepian anterior kuning. Sisik dorsal (tubuh
bagian atas) halus dan tidak berlunas. Kepalanya tumpul dan leher biasanya
berwarna lebih gelap dari badan (hitam mengkilap pada musim dingin, cokelat tua
pada musim panas), warna yang lebih gelap membuat ular ini mampu menghangatkan
tubuhnya dengan menampakkan porsi kecil tubuhnya di luar liang. Mata ular ini
berukuran sedang dengan iris berwarna cokelat dengan tepian pupil tidak
berwarna.
Sisik dorsal terdiri sebanyak 23 baris di bagian tengah badan,
sisik ventral (bagian bawah tubuh) sebanyak 200 hingga 250, sisik subkaudal
sebanyak 55 sampai 70 dan terbagi, dan satu sisik anal.
Taipan pedalaman adalah salah satu jenis ular yang pewarnaan
tubuhnya bergantung pada musim di habitatnya. Pada musim panas, warna tubuhnya
cenderung terang/cerah, sedangkan pada musim dingin, warna tubuhnya menjadi
gelap.
Ular fierce mempunyai kandungan bisa paling beracun dari seluruh spesies
ular di seluruh dunia. Ular ini mampu menyuntikkan bisa sebanyak 110 mg. Jumlah
ini bahkan bisa membunuh sekitar 100 orang atau 250.000 tikus sekaligus, dibandingkan dengan kobra India (Naja
naja) yang kuantitas bisanya 169 mg (maks. 610 mg), ular-derik
punggung-permata timur (Crotalus adamanteus) yang kuantitas bisanya
410 mg (maks. 848 mg), dan ular berbisa lainnya
Bisa ular
fierce memiliki kekuatan 10 hingga 50 kali lebih kuat dari racun kebanyakan
spesies kobra. Bisa Ular fierce akan mengakibatkan kematian pada manusia dewasa
hanya dalam jangka waktu 40 menit. Untungnya ular ini tidak begitu agresif dan
jarang ditemukan oleh manusia di alam liar, karena sampai saat ini belum ada
laporan korban jiwa yang diakibatkan oleh gigitan ular paling berbisa di dunia
ini.
2. Ular
Eastern Brown
Ular eastern brown
habitat aslinya berasal dari wilayah Australia bagian Tengah. Ular ini dapat
bergerak cepat dalam kondisi tertentu, ia sangat cepat, dan dapat bertarung
berkali-kali melawan mangsanya.
Mangsa ular-cokelat timur hampir seluruhnya
terdiri dari vertebrata, dengan sebagian besarnya adalah mamalia—terutama tikus
rumah. Mamalia sebesar kelinci juga dimangsanya. Ular ini juga memangsa burung
kecil, telur, bahkan ular lain.[30] Ular yang
tinggal di area vegetasi alami atau padang memangsa reptil dengan proporsi yang
lebih tinggi, sedangkan ular yang hidup di ladang memangsa lebih banyak tikus
Ular
eastern brown memiliki bisa berupa racun saraf yang dapat menggumpalkan darah
manusia. Ular eastern brown muda sangat aktif, ia dapat menyuntikkan racun
sebanyak 2 mg yang dapat menyebabkan kematian manusia dewasa hanya dalam sekali
gigitan. Namun, melihat gerakan ular eastern brown, mereka cenderung menyerang
hewan dan bukan manusia.
3.
Krait Biru
Krait biru merupakan
spesies ular yang berasal dari di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.
Sebanyak 50% gigitan gigitan ular ini dapat menyebabkan kematian bahkan
sekalipun telah diberikan antibisa.
Ular krait biru aktif
pada malam hari dan cenderung lebih agresif. Bisa yang dikeluarkan oleh ular
krait biru ini merupakan racun saraf yang 16 kali lebih kuat dari seekor kobra.
Sebelum ditemukan
antibisa, tingkat kematian akibat gigitannya sangat tinggi hingga 85%. Kematian
akibat gigitan ular ini biasanya terjadi dalam waktu 6-12 jam setelah tergigit.
Itulah mengapa ular krait biru ini juga disebut sebagai ular paling mematikan
di dunia.
Ular berbisa lain di
dunia yang berasal dari Australia adalah ular taipan. Bisa ular ini cukup kuat
untuk membunuh sampai 12.000 marmut. Racun yang disuntikkannya mampu
menggumpalkan darah korban sehingga menyebabkan penghambatan pembuluh darah
arteri atau vena.
Bahkan
sebelum ditemukannya antibisa, tidak ada korban yang berhasil selamat dari
gigitan ular taipan. Kematian bisa saja terjadi 1 jam setelah taipan menggigit.
5. Mamba
Hitam
Ular Mamba hitamhidup
dan tersebar di wilayah benua Afrika. Ular mamba hitam dikenal sebagai ular
yang agresif dan juga mematikan. Ular mamba hitam umumnya berada di tanah, ia
mampu bergerak hingga kecepatan 20 km per jam.
Sebuah
gigitan dari ular mamba hitam mampu membunuh 12-26 orang dewasa sekaligus. Ular
ini menyarang secara cepat dengan menyuntikkkan sekitar 100-200 mg racun.
Apabila racun sudah mencapai pembuluh darah, maka setiap 0,25 mg racun cukup
untuk membunuh manusia.
6. Tiger
Snake
Ular macan atau tiger
snake adalah ular berbisa di dunia dengan racun yang sangat mengerikan. Ular
ini dapat ditemukan di negara Australia. Ular macan merupakan ular dengan
karakteristik akan lari jika ada langkah manusia, namun dapat menjadi agresif
saat ia terpojok dan akan langsung menyerang.
Gejala awal yang
disebabkan akibat gigitan ular macan adalah rasa sakit pada kaki dan leher,
mati rasa, kesemutan, berkeringan, hingga kesulitan bernapas dan kelumpuhan.
Kematian akibat
gigitan ular ini dapat terjadi dalam waktu 30 menit. Sebelum ditemukan anti
racunnya, tingkat kematian akibat gigitan ular macan sangat tinggi bahkan
mencapai 70%, sehingga kecil kemungkinan untuk sembuh.
Sebagian besar kobra
adalah ular berbisa, namun jenis kobra yang satu ini memiliki bisa yang paling
mematikan diantara yang lainnya. Sesuai dengan namanya, jenis ular ini berasal
dari Filipina.
Kobra
Filipina mampu menyemburkan bisanya sampai jarak 3 meter. Racun kobra jenis ini
sangat mematikan, gejala awal yang dirasakan setelah tergigit adalah sakit
kepala, mual, muntah, diare, pingsan dan kejang-kejang.
Racunnya
juga akan mempengaruhi detak jantung dan pernapasan serta dapat menyebabkan
kelumpuhan pada organ pernapasan. Bahkan pada kasus tertentu, gigitan salah
satu jenis ular sawah ini bisa menyebabkan kematian 30 menit
setelah gigitan.
8. Ular
Viper
Viper merupakan jenis
ular yang dapat ditemukan di beberapa wilayah. Contohnya adalah spesies saw
scaled viper dan chain viper yang hidup di Timur Tengah, India, China, dan Asia
Tenggara.
Viper
termasuk ular yang aktif, cepat marah, mampi bergerak cepat dan sangat aktif
pada malam hari. Ular viper memiliki racun yang dapat menyebabkan nyeri pada
area gigitan, kemudian diikuti dengan pembekakan, tekanan darah menurun, denyut
jantung menurun, hingga menyebabkan sakit parah karena gigitan ular ini. Bahkan
tak jarang, gigitan viper juga menyebabkan kematian.
9. Death Adder
Ular death adder
dapat ditemukan di wilayah Papua Nugini dan Australia. Ular death adder sangat
ganas, ular ini bahkan juga memangsa ular-ular lainnya.
Ular death adder
nampak seperti ular viper, yakni memiliki kepala pendek berbentuk segitiga.
Sebuah gigitan dari ular death adder dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian
dalam jangka waktu 6 jam.
Saat menggigit,
taringnya akan menyuntikkan sekitar 40 sampai dengan 100 mg racun menuju saraf
mangsanya. Serangan ular death adder ini juga dikenal sebagai serangan ular
tercepat di dunia. Death adder dapat mengambil ancang-ancang kemudian menyerang
mangsanya hanya dalam waktu 0,13 detik
10.
Ular Derik
Ular Derik atau dalam
bahasa Inggris disebut Rattlesnake merupakan ular yang berasal dari Amerika
Serikat. Ular derik termasuk jenis ular dengan bisa yang cukup berbahaya.
Ular derik mudah
dikenali melalui ciri-ciri yang dimilikinya. Ular ini juga menghasilkan bunyi
khas dari getaran pada ujung ekornya. Saat ular derik menyerang, ia akan
menyodok hingga lebih dari 2/3 panjang dari tubuhnya.
Racun yang
dikeluarkan ular derik muda lebih berbahaya dibandingkan dengan ular derik
dewasa. Sebab ular derik muda tidak mampu mengontrol jumlah racun yang
disuntikkan pada mangsanya, semakin banyak ia menyuntikkan bisanya maka akan
menewaskan seseorang dengan cepat.
Keganasan racun dari
ular derik bersifat hemotoksik sehingga mampu menghancurkan jaringan dan organ
tubuh. Selain itu, orang yang tergigit akan mengalami gangguan pembekuan darah,
kelumpuhan, kesulitan bernapas, dan pendarahan terus menerus. Seseorang yang
terkena racun ular derik dan tidak segera mendapat penanganan akan berdampak
fatal.
Komentar
Posting Komentar