10 JENIS ULAR YANG PALING BERBAHAYA DAN MEMATIKAN DARI SEGI BISA/RACUNNYA 

1.                        Ular Fierce

 Taipan pedalaman atau dalam bahasa Inggris disebut inland taipan, fierce snake, atau small-scaled snake, adalah spesies Taipan berbisa tinggi yang endemik di daerah semi-gersang di pedalaman Australia. Etnis Aborigin Australia yang tinggal di wilayah yang sama menamakan ular ini Dandarabilla.

Panjang tubuh taipan pedalaman rata-rata 1.8 meter, walaupun diketahui spesimen terbesar panjangnya mencapai 2.5 meter. Panjang taring bisa ular ini antara 3.5 sampai 6.2 mm (lebih pendek dari taring taipan pesisir).

Tubuh ular ini berwarna sawo matang, bervariasi dari warna gelap hingga zaitun tergantung pada musim. Bagian punggung, sisi badan, dan ekor bisa memiliki corak yang berbeda antara cokelat atau kelabu, dengan beberapa sisik memiliki tepian berwarna kehitaman. Sisik-sisik bertepi kehitaman tersebut berjajar secara diagonal sehingga membentuk corak chevron (V) tidak beraturan dengan ukuran bervariasi yang miring ke belakang dan ke bawah. Sisik lateral paling bawah kadangkala memiliki tepian anterior kuning. Sisik dorsal (tubuh bagian atas) halus dan tidak berlunas. Kepalanya tumpul dan leher biasanya berwarna lebih gelap dari badan (hitam mengkilap pada musim dingin, cokelat tua pada musim panas), warna yang lebih gelap membuat ular ini mampu menghangatkan tubuhnya dengan menampakkan porsi kecil tubuhnya di luar liang. Mata ular ini berukuran sedang dengan iris berwarna cokelat dengan tepian pupil tidak berwarna.

Sisik dorsal terdiri sebanyak 23 baris di bagian tengah badan, sisik ventral (bagian bawah tubuh) sebanyak 200 hingga 250, sisik subkaudal sebanyak 55 sampai 70 dan terbagi, dan satu sisik anal.

Taipan pedalaman adalah salah satu jenis ular yang pewarnaan tubuhnya bergantung pada musim di habitatnya. Pada musim panas, warna tubuhnya cenderung terang/cerah, sedangkan pada musim dingin, warna tubuhnya menjadi gelap.

 

Ular fierce mempunyai kandungan bisa paling beracun dari seluruh spesies ular di seluruh dunia. Ular ini mampu menyuntikkan bisa sebanyak 110 mg. Jumlah ini bahkan bisa membunuh sekitar 100 orang atau 250.000 tikus sekaligus, dibandingkan dengan kobra India (Naja naja) yang kuantitas bisanya 169 mg (maks. 610 mg), ular-derik punggung-permata timur (Crotalus adamanteus) yang kuantitas bisanya 410 mg (maks. 848 mg), dan ular berbisa lainnya

Bisa ular fierce memiliki kekuatan 10 hingga 50 kali lebih kuat dari racun kebanyakan spesies kobra. Bisa Ular fierce akan mengakibatkan kematian pada manusia dewasa hanya dalam jangka waktu 40 menit. Untungnya ular ini tidak begitu agresif dan jarang ditemukan oleh manusia di alam liar, karena sampai saat ini belum ada laporan korban jiwa yang diakibatkan oleh gigitan ular paling berbisa di dunia ini.

 



2. Ular Eastern Brown

Ular eastern brown habitat aslinya berasal dari wilayah Australia bagian Tengah. Ular ini dapat bergerak cepat dalam kondisi tertentu, ia sangat cepat, dan dapat bertarung berkali-kali melawan mangsanya.

Mangsa ular-cokelat timur hampir seluruhnya terdiri dari vertebrata, dengan sebagian besarnya adalah mamalia—terutama tikus rumah. Mamalia sebesar kelinci juga dimangsanya. Ular ini juga memangsa burung kecil, telur, bahkan ular lain.[30] Ular yang tinggal di area vegetasi alami atau padang memangsa reptil dengan proporsi yang lebih tinggi, sedangkan ular yang hidup di ladang memangsa lebih banyak tikus

Ular eastern brown memiliki bisa berupa racun saraf yang dapat menggumpalkan darah manusia. Ular eastern brown muda sangat aktif, ia dapat menyuntikkan racun sebanyak 2 mg yang dapat menyebabkan kematian manusia dewasa hanya dalam sekali gigitan. Namun, melihat gerakan ular eastern brown, mereka cenderung menyerang hewan dan bukan manusia.



3. Krait Biru

Krait biru merupakan spesies ular yang berasal dari di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Sebanyak 50% gigitan gigitan ular ini dapat menyebabkan kematian bahkan sekalipun telah diberikan antibisa.

Ular krait biru aktif pada malam hari dan cenderung lebih agresif. Bisa yang dikeluarkan oleh ular krait biru ini merupakan racun saraf yang 16 kali lebih kuat dari seekor kobra.

Sebelum ditemukan antibisa, tingkat kematian akibat gigitannya sangat tinggi hingga 85%. Kematian akibat gigitan ular ini biasanya terjadi dalam waktu 6-12 jam setelah tergigit. Itulah mengapa ular krait biru ini juga disebut sebagai ular paling mematikan di dunia.



 4.  Ular Taipan

Ular berbisa lain di dunia yang berasal dari Australia adalah ular taipan. Bisa ular ini cukup kuat untuk membunuh sampai 12.000 marmut. Racun yang disuntikkannya mampu menggumpalkan darah korban sehingga menyebabkan penghambatan pembuluh darah arteri atau vena.

Bahkan sebelum ditemukannya antibisa, tidak ada korban yang berhasil selamat dari gigitan ular taipan. Kematian bisa saja terjadi 1 jam setelah taipan menggigit.



5. Mamba Hitam

Ular Mamba hitamhidup dan tersebar di wilayah benua Afrika. Ular mamba hitam dikenal sebagai ular yang agresif dan juga mematikan. Ular mamba hitam umumnya berada di tanah, ia mampu bergerak hingga kecepatan 20 km per jam.

Sebuah gigitan dari ular mamba hitam mampu membunuh 12-26 orang dewasa sekaligus. Ular ini menyarang secara cepat dengan menyuntikkkan sekitar 100-200 mg racun. Apabila racun sudah mencapai pembuluh darah, maka setiap 0,25 mg racun cukup untuk membunuh manusia.



6. Tiger Snake

Ular macan atau tiger snake adalah ular berbisa di dunia dengan racun yang sangat mengerikan. Ular ini dapat ditemukan di negara Australia. Ular macan merupakan ular dengan karakteristik akan lari jika ada langkah manusia, namun dapat menjadi agresif saat ia terpojok dan akan langsung menyerang.

Gejala awal yang disebabkan akibat gigitan ular macan adalah rasa sakit pada kaki dan leher, mati rasa, kesemutan, berkeringan, hingga kesulitan bernapas dan kelumpuhan.

Kematian akibat gigitan ular ini dapat terjadi dalam waktu 30 menit. Sebelum ditemukan anti racunnya, tingkat kematian akibat gigitan ular macan sangat tinggi bahkan mencapai 70%, sehingga kecil kemungkinan untuk sembuh.



 7. Kobra Filipina

Sebagian besar kobra adalah ular berbisa, namun jenis kobra yang satu ini memiliki bisa yang paling mematikan diantara yang lainnya. Sesuai dengan namanya, jenis ular ini berasal dari Filipina.

Kobra Filipina mampu menyemburkan bisanya sampai jarak 3 meter. Racun kobra jenis ini sangat mematikan, gejala awal yang dirasakan setelah tergigit adalah sakit kepala, mual, muntah, diare, pingsan dan kejang-kejang.

Racunnya juga akan mempengaruhi detak jantung dan pernapasan serta dapat menyebabkan kelumpuhan pada organ pernapasan. Bahkan pada kasus tertentu, gigitan salah satu jenis ular sawah ini bisa menyebabkan kematian 30 menit setelah gigitan.

8. Ular Viper

Viper merupakan jenis ular yang dapat ditemukan di beberapa wilayah. Contohnya adalah spesies saw scaled viper dan chain viper yang hidup di Timur Tengah, India, China, dan Asia Tenggara.

Viper termasuk ular yang aktif, cepat marah, mampi bergerak cepat dan sangat aktif pada malam hari. Ular viper memiliki racun yang dapat menyebabkan nyeri pada area gigitan, kemudian diikuti dengan pembekakan, tekanan darah menurun, denyut jantung menurun, hingga menyebabkan sakit parah karena gigitan ular ini. Bahkan tak jarang, gigitan viper juga menyebabkan kematian.


9. Death Adder

Ular death adder dapat ditemukan di wilayah Papua Nugini dan Australia. Ular death adder sangat ganas, ular ini bahkan juga memangsa ular-ular lainnya.

Ular death adder nampak seperti ular viper, yakni memiliki kepala pendek berbentuk segitiga. Sebuah gigitan dari ular death adder dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian dalam jangka waktu 6 jam.

Saat menggigit, taringnya akan menyuntikkan sekitar 40 sampai dengan 100 mg racun menuju saraf mangsanya. Serangan ular death adder ini juga dikenal sebagai serangan ular tercepat di dunia. Death adder dapat mengambil ancang-ancang kemudian menyerang mangsanya hanya dalam waktu 0,13 detik



10. Ular Derik

Ular Derik atau dalam bahasa Inggris disebut Rattlesnake merupakan ular yang berasal dari Amerika Serikat. Ular derik termasuk jenis ular dengan bisa yang cukup berbahaya.

Ular derik mudah dikenali melalui ciri-ciri yang dimilikinya. Ular ini juga menghasilkan bunyi khas dari getaran pada ujung ekornya. Saat ular derik menyerang, ia akan menyodok hingga lebih dari 2/3 panjang dari tubuhnya.

Racun yang dikeluarkan ular derik muda lebih berbahaya dibandingkan dengan ular derik dewasa. Sebab ular derik muda tidak mampu mengontrol jumlah racun yang disuntikkan pada mangsanya, semakin banyak ia menyuntikkan bisanya maka akan menewaskan seseorang dengan cepat.

Keganasan racun dari ular derik bersifat hemotoksik sehingga mampu menghancurkan jaringan dan organ tubuh. Selain itu, orang yang tergigit akan mengalami gangguan pembekuan darah, kelumpuhan, kesulitan bernapas, dan pendarahan terus menerus. Seseorang yang terkena racun ular derik dan tidak segera mendapat penanganan akan berdampak fatal.


SEMOGA BERMANFAAT SALAM


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TRADISI KELEMAN SAWAH DI DESA KETEGAN KEC. TANGGULANGIN KAB. SIDOARJO

Kupu - kupu